Skip to main content
Ilustrasi Pikiran Negatif

5 Strategi Sederhana Mengatasi Pikiran Negatif Dan Lebih Bahagia

Bagaimana Anda bisa beralih menuju kebahagiaan yang lebih baik dan emosi positif?

Disclaimer:  Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Konten ini bukan pengganti konsultasi dengan profesional kesehatan mental atau medis yang berkualifikasi.

DAFTAR ISI

Apakah Pikiran Anda Melawan Anda?

Apa yang telah Anda pikirkan hari ini? Dari sudut pandang mana Anda melihatnya? Misalnya, saat saya menulis artikel ini, waktu menunjukkan pukul 11:25 pagi, dan saya mendapati diri saya berpikir bahwa saya belum menyelesaikan cukup banyak tugas penting pagi ini.

Kenyataannya, saya sudah berolahraga, membantu anak saya dengan masalah di jadwalnya, dan merespons beberapa email. Bagaimana saya bisa mengalihkan fokus saya untuk memberikan ruang yang lebih luas, penerimaan diri, dan lebih bahagia?

Psikologi positif, praktik mindfulness, dan pemahaman spiritual menunjukkan bahwa apa yang kita fokuskan akan semakin menguat (Orenstein, 2021). Dengan kesadaran yang lebih besar, kita bisa memilih untuk memahami pengalaman dengan cara yang berbeda.

Bukan berarti mengabaikan kelemahan kita, tetapi mengubah cara kita memandang diri sendiri dan mengadopsi sudut pandang yang lebih penuh kasih.

Banyak dari kita menyadari bahwa terkadang kita memiliki pikiran yang tidak menguntungkan. Untuk mengatur ulang pemikiran kita ke arah yang lebih bermanfaat, kita bisa belajar menghentikan siklus kebiasaan tersebut.

Kita dapat memperhatikan pikiran kita, lalu dengan sengaja beralih ke pemahaman dan sudut pandang yang menawarkan keseimbangan, belas kasih, dan emosi positif yang lebih besar.

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa mengubah pikiran dan reaksi kebiasaan akan memberikan perbedaan. Ilmu saraf menunjukkan bahwa neuron (jalur) di otak sering bertindak bersama secara berulang.

Jadi, ketika Anda melakukan kebiasaan, pemikiran, atau perilaku yang familiar, jalur yang sudah terbentuk ini menciptakan jalan otomatis yang mudah digunakan dan menjadi pilihan "andalan" Anda. Orang cenderung mengulang pola yang sama, menggunakan jalur yang sudah dikenal ini berulang kali.

Misalnya, ketika Anda merasa takut, Anda mungkin terbiasa mencari camilan; Anda mungkin marah dan melampiaskannya dengan bersikap kasar pada orang terdekat; atau ketika Anda membuat kesalahan, Anda mungkin menyebut diri Anda bodoh atau tidak berguna.

Dengan sudut pandang yang lebih mindful, memperhatikan pikiran Anda dengan tenang, Anda mungkin menyadari kebiasaan lama Anda – di mana mereka berguna dan di mana tidak.

Anda bisa mulai menyadari dan mengubah pola kebiasaan ini, memilih pikiran dan perilaku yang lebih mindful, ramah, dan menerima diri sendiri. Secara bertahap, pilihan baru ini dapat memperkuat jalur saraf alternatif di otak Anda dan menjadi kebiasaan baru yang mendorong Anda menuju kebahagiaan yang lebih baik.

Mindset yang mindful dapat memberi Anda fleksibilitas yang lebih besar untuk memahami dan mengubah perspektif Anda tentang situasi yang Anda hadapi (Carson & Langer, 2006).

Pola fikir yang lebih sadar dapat membantu Anda menyesuaikan diri dengan situasi dengan makna yang lebih dalam dan penerimaan diri yang lebih besar, memungkinkan pembelajaran yang lebih baik dari kesalahan dan pilihan yang lebih baik.

Praktik untuk Membantu Mengurangi Pikiran Negatif dan Beralih ke Keseimbangan yang Lebih Besar

Beri diri Anda peluang untuk memulai kembali

Apakah Anda melihat diri Anda sebagai "produk jadi" atau "proses yang terus berkembang"? Jika Anda percaya bahwa Anda memiliki potensi untuk berubah, maka mempelajari dan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dapat mendorong pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.

Penelitian Dr. Ellen Langer di Harvard University menunjukkan bahwa dengan hanya menggeser bahasa kaku seperti ini adalah  atau saya adalah  ke kata-kata yang penuh kemungkinan seperti ini mungkin  atau saya bisa menjadi, dapat menciptakan alternatif baru (Carson & Langer, 2006).

Ruang yang lebih luas ini menciptakan peluang untuk perubahan pribadi dan penerimaan diri dan orang lain.

Cari sisi humor

Terkadang, mengundang diri Anda untuk melihat apa yang lucu dalam sebuah situasi dapat membantu Anda merespons dengan lebih mindful. Sebuah studi di Stanford University (McClure, 2011) menemukan bahwa humor dapat memfasilitasi perubahan perspektif, membantu orang mengevaluasi kembali situasi dan beralih ke pikiran serta skenario baru.

Tentu saja, keseriusan ada tempatnya, tetapi terkadang humor bisa menjadi strategi untuk mengalihkan perhatian dan perspektif.

Pertimbangkan sudut pandang dan kemungkinan lain

Ada banyak cara untuk melakukannya. Misalnya, melihat situasi dengan sudut pandang yang lebih optimis – apakah ini benar-benar hal terburuk yang pernah terjadi, ataukah ini hanya kemunduran kecil yang bisa Anda atasi seperti biasanya? Pertimbangkan opsi lain dan evaluasi. Bicaralah dengan seseorang yang Anda percaya untuk mendiskusikan kemungkinan lain.

Perhatikan dan hargai hal-hal baik.

Setiap hari, tuliskan lima hal yang Anda syukuri – hal-hal ini bisa remeh dan sederhana, atau lebih bermakna. Penelitian menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk menyadari rasa syukur dapat meningkatkan emosi positif dan kesejahteraan (Emmons & McCullough, 2003; Ben Shahar, 2012).

Perlambat, sadarilah, dan bernapaslah

Di satu atau lebih waktu sepanjang hari Anda: Berhenti sejenak untuk memperhatikan saat Anda menarik napas, rasakan hadiah rasa syukur untuk sesuatu atau seseorang dalam hidup Anda, lalu hembuskan rasa syukur itu.

Poin Penting

  • Apa yang Anda perhatikan membentuk kesadaran dan pengalaman Anda dalam hidup.
  • Dengan kesadaran yang lebih besar, Anda dapat belajar memikirkan hal-hal dengan lebih fleksibel dan merespons dengan cara yang baru.
  • Pilihan baru dapat memperkuat jalur saraf alternatif dan membangun kebiasaan baru menuju kebahagiaan yang lebih baik.

 

Sumber: Ilene Berns-Zare PsyD (3 November 2024).

 

Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

Artikel Kesehatan, kesehatan mental