Skip to main content

Wisata Kuliner Halal di Medan: 10 Tempat Legendaris untuk Keluarga & Couple

Lagi cari wisata kuliner halal di Medan yang legendaris, murah–sedang, dan cocok untuk keluarga maupun couple? Ini 10 tempat makan non-franchise yang sudah bertahan puluhan tahun.

 |  Muhammad Fauzi Rizal  |  Jalan-jalan
Ilustrasi Kota Medan
Ilustrasi Kota Medan

Kalau ada kota yang bisa bikin kamu kangen hanya dari aroma bumbu di udara, Medan salah satunya. Kuah santan, asap sate, wangi rempah dari wajan — semua bercampur jadi satu, seperti playlist lagu lama yang kebetulan pas semua.

Kalau kamu sudah pernah berburu tempat makan halal di Bandung atau mampir mencicipi kuliner halal legendaris di Bogor, Medan ini bisa jadi “level berikutnya” buat penggila wisata kuliner halal.

Tantangannya cuma satu: pilih di mana dulu. Bukan karena pilihannya sedikit, justru kebanyakan. Dan buat traveler muslim, pertanyaannya biasanya tambah satu: “Halal nggak?”

Artikel ini mencoba menjawab itu secara seobyektif mungkin:

  • fokus pada kuliner halal (mengacu pada sertifikat halal resmi atau daftar kuliner halal dari media tepercaya),

  • bukan franchise,

  • sudah bertahan minimal 10 tahun (kebanyakan malah puluhan tahun),

  • kisaran harga murah sampai sedang,

  • dan suasananya cocok untuk keluarga maupun couple.

Jadi, anggap saja ini starter pack rute wisata kuliner halal di Medan — yang nanti bisa kamu kembangkan sendiri sesuai selera.

DAFTAR ISI

Kenapa Medan Surga Kuliner Halal Lawas?

Medan itu simpang pertemuan rasa: Melayu, Batak, Minang, Tionghoa, India. Pengaruhnya langsung terasa di piring: santan tebal, rempah berlapis, dan kebiasaan makan yang sangat serius.

Buat kamu yang mencari kuliner halal, kabar baiknya:

  • Banyak media sudah menyusun daftar “kuliner halal Medan”, biasanya berisi warung dan rumah makan yang sudah puluhan tahun berdiri.

  • Beberapa tempat bahkan sudah bersertifikat halal (misalnya Soto Sinar Pagi dan Es Krim Ria), jadi kamu bisa makan lebih tenang.

Di bawah ini, kita jalan pelan-pelan: mulai dari sarapan, makan siang, kuliner malam, sampai dessert jadul.


Rute Sarapan Halal di Medan

1. Lontong Kak Lin – Ritual Pagi Warga Medan

Kalau kamu tanya ke orang Medan, “sarapan apa yang paling Medan?”, kemungkinan besar nama Lontong Kak Lin akan muncul di tiga jawaban teratas.

Warung ini sudah jualan sejak sekitar 1985, dan berkali-kali disebut sebagai salah satu kuliner halal legendaris di Medan.

Yang disajikan sebenarnya “cuma” lontong sayur — tapi versi Medan:

  • lontong lembut,

  • kuah santan gurih,

  • bihun, tauco, kadang ditambah rendang ayam, telur balado, sampai perkedel.

Harga seporsi menurut beberapa liputan berkisar mulai sekitar Rp 20–25 ribu, masih aman buat dompet wisatawan dan keluarga.

Suasananya ramai tapi santai: cocok buat keluarga yang baru mulai hari, atau couple yang mau sarapan bareng sebelum keliling kota. Kalau kamu suka format artikel seperti ini, nanti gampang sekali dipadukan dengan rute di tempat makan halal di Bandung biar puas “tour kuliner halal” lintas kota.


2. Soto Medan Sinar Pagi – Sarapan Berkuah yang Selalu Penuh

 

Soto Sinar Pagi adalah salah satu definisi “legendaris” di Medan. Usaha soto ini sudah dirintis sejak 1962 dan sekarang dikelola generasi berikutnya.

Beberapa hal yang bikin soto ini sering direkomendasikan:

  • kuah soto kental, gurih, kaya rempah,

  • potongan daging sapi dan jeroan yang lembut,

  • lauk pendamping seperti paru goreng dan sate kerang,

  • dan porsi yang cukup bikin kenyang untuk setengah hari.

Beberapa ulasan menyebut harga satu porsi sekitar Rp 30 ribu, dan sebuah artikel wisata kuliner halal menyebutkan Soto Sinar Pagi sudah tersertifikasi halal, sehingga banyak traveler muslim menjadikannya tempat sarapan andalan.

Ini tipe tempat yang kalau kamu datang kesiangan, risiko kehabisannya cukup nyata. Saran: datang pagi, nikmati soto pelan-pelan, lalu lanjut jalan ke Masjid Raya atau Istana Maimun.


3. Mie Sop Methodist (Haji Siran) – Kuah Kaldu dan Daging Melimpah

Buat kamu yang suka mie sop bergaya Medan, Mie Sop Methodist alias Mie Sop Haji Siran hampir pasti akan muncul di banyak list “kuliner wajib”. Beberapa sumber menyebut mie sop ini sudah ada lebih dari 40–50 tahun dan sekarang terkenal sebagai salah satu mie sop paling legendaris di kota ini.

Yang bikin istimewa:

Satu porsi mie sop disebutkan sekitar Rp 35.000, dan beberapa konten kuliner menandai gerai ini sebagai mie sop halal (bahkan ada yang menyebut sudah bersertifikat halal).

Suasananya cocok buat makan siang keluarga: meja kayu, suara sendok-gesek-mangkuk, dan obrolan singkat antar pelanggan.

Kuliner Berat untuk Siang & Malam

4. Rumah Makan Sipirok – Sop Sumsum Sapi yang Diseruput Pakai Sedotan

Kalau kamu suka sop tulang sumsum, Rumah Makan Sipirok hampir wajib masuk rute. Beberapa ulasan menyebut rumah makan ini sudah berdiri puluhan tahun dan jadi bagian dari sejarah kuliner Medan, terutama untuk hidangan bernuansa Tapanuli Selatan.

Menu andalannya:

  • sop tulang sumsum sapi,

  • daging rebus dan goreng,

  • dan beberapa menu khas lainnya.

Kelezatannya datang dari kuah yang dimasak lama dengan rempah alami, sampai-sampai banyak pelanggan rela antre demi satu mangkuk panas.

Harga per porsi berada di kisaran puluhan ribu — masih kategori sedang untuk ukuran kuliner “ikon kota”. Tempat ini lebih pas untuk:

  • makan siang keluarga,

  • atau jamuan simpel tapi berkesan untuk tamu dari luar kota.


5. Mie Aceh Titi Bobrok – Rempah Pekat untuk Penggemar Pedas

Mie Aceh Titi Bobrok sering muncul sebagai rekomendasi kuliner halal Medan di berbagai artikel dan portal kampus.

Beberapa fakta penting:

  • berdiri sejak 1996,

  • dalam sehari bisa melayani ratusan pengunjung,

  • harga mie aceh menurut salah satu liputan berkisar sekitar Rp 10.000–30.000, tergantung topping.

Menu utamanya:

  • mie Aceh goreng/kuah/kuah kental,

  • topping daging, udang, atau kepiting,

  • kuah rempah yang pedasnya bisa disesuaikan.

Banyak media menempatkan Mie Aceh Titi Bobrok di daftar tempat makan halal di Medan, sehingga populer di kalangan traveler muslim.

Vibe-nya cocok buat:

  • makan malam bareng teman,

  • atau couple yang doyan pedas sambil menikmati hiruk-pikuk jalanan Setia Budi.


6. Sate Memeng – Sate Halal Melegenda Sejak 1945

Nama Sate Memeng sudah seperti urban legend di Medan. Beberapa sumber menyebut sate ini sudah ada sejak 1945, dan dikelola turun-temurun oleh keluarga pendirinya, H. Muhammad Saimin.

Kenapa banyak yang rela antre?

  • pilihan sate sapi, kambing, ayam, hingga jeroan,

  • bumbu kacang kental, plus kuah bergaya Padang,

  • porsi daging per tusuk yang cukup tebal.

Harga satu porsi sate menurut beberapa ulasan sekitar Rp 25 ribu — masih masuk di kisaran “sedang” untuk kuliner legendaris.

Beberapa artikel dan akun kuliner menyebut Sate Memeng sebagai kuliner halal di Medan, dan bahkan secara eksplisit menuliskan “pastinya halal” di materi promosi.

Ini tempat yang pas untuk:

  • makan malam ringan,

  • atau late dinner setelah seharian keliling kota.

Jajanan & Dessert Legendaris yang Halal

7. Rujak Kolam Deli – Pedas, Manis, dan Penuh Nostalgia

Istilah Rujak Kolam merujuk pada jajanan rujak yang berlokasi di sekitar Kolam Deli/Taman Sri Deli, dekat Masjid Raya dan Istana Maimun.

Beberapa penjual rujak di area ini sudah berjualan sejak era 1960–1970-an, menjadikannya salah satu kuliner kaki lima tertua di Medan.

Ciri khasnya:

  • potongan buah dan sayur,

  • bumbu kacang yang kadang dicampur pisang batu,

  • rasa manis–asam–pedas yang cukup intens.

Banyak konten kuliner mengategorikannya sebagai kuliner halal; tetap saja, karena di sekitar kawasan wisata kadang ada tenant campur, bijak untuk memilih gerobak yang jelas keterangan halalnya.

Rujak kolam ini cocok dinikmati:

  • sore hari setelah berkunjung ke Masjid Raya,

  • bareng keluarga atau teman, sambil duduk menghadap taman.


8. Pokat Kocok Bu Iyah – Manis Segar Sejak 1968

Pokat Kocok Simpang Glugur Bu Iyah (sering disebut Pokat Kocok Buk Iyah) adalah minuman alpukat kocok legendaris yang sudah berdiri sejak 1968 menurut beberapa artikel kuliner halal Medan.

DetikSumut menulis bahwa:

  • satu porsi pokat kocok di sini sekitar Rp 14.000,

  • gerai buka sekitar pukul 10.30–20.30 WIB,

  • dan selalu ramai pengunjung terutama di jam sore–malam.

Kelebihannya:

  • alpukat yang lembut,

  • campuran susu kental dan gula yang manisnya pas (tidak “ngerih”),

  • topping es batu yang menyegarkan di panasnya cuaca Medan.

Pokat kocok ini sering muncul di daftar kuliner halal di Medan, dan cocok sekali dijadikan “jeda manis” setelah makan berat di sekitar kota.


9. Martabak Piring Murni – Martabak di Atas Piring Besi

 

Martabak Piring Murni adalah camilan malam yang bikin banyak orang Medan sulit move on. DetikSumut menulis bahwa martabak ini sudah berdiri sejak 1974 dan kini punya beberapa cabang, dengan gerobak khas dan proses memasak di atas piring besi di atas bara.

Ciri khasnya:

  • pilihan martabak tipis (kriuk) dan tebal,

  • topping klasik: cokelat, keju, kacang, sampai kombinasi berlapis,

  • harga kecil yang bikin dompet aman — disebut mulai sekitar Rp 4.000–10.000 per martabak kecil.

Beberapa artikel wisata kuliner dan daftar kuliner halal Medan memasukkan Martabak Piring Murni sebagai jajanan halal yang wajib dicoba.

Tempatnya pas untuk:

  • ngemil berdua (couple),

  • atau “lapis terakhir” setelah makan sate dan mie aceh.


10. Es Krim Ria – Es Krim Halal Sejak 1936

Kalau kamu suka dessert jadul, Es Krim Ria adalah penutup manis yang sempurna. Beberapa sumber menyebut kedai ini sudah ada sejak 1936, menjadikannya salah satu gerai es krim tertua di Medan.

Yang bikin makin tenang:

Menunya:

  • es krim soda,

  • es krim alpukat,

  • aneka varian es krim klasik lain,

  • plus ada sate Padang dan martabak India di area yang sama menurut ulasan pengunjung.

Suasananya sangat “old-school”: interior sederhana, kursi-kursi yang terasa familiar untuk beberapa generasi. Tempat ini pas untuk:

  • menutup rute seharian,

  • nostalgia bareng keluarga besar,

  • atau sekadar duduk berdua sambil nunggu es krim soda perlahan mencair.

Tips Aman Berburu Kuliner Halal di Medan

Supaya pengalaman kuliner halal kamu di Medan makin nyaman:

  • Cek label halal terbaru. Beberapa tempat (seperti Soto Sinar Pagi dan Es Krim Ria) sudah disebut bersertifikat halal, tapi status bisa berubah, jadi tetap perhatikan logo atau pengumuman terbaru di lokasi.

  • Tanya bahan kuah dan minyak goreng. Terutama untuk hidangan campur yang lokasinya di area dengan tenant beragam.

  • Datang lebih awal di tempat favorit. Lontong Kak Lin, Soto Sinar Pagi, Mie Sop Methodist, dan Sate Memeng terkenal cepat penuh dan kadang cepat habis.

  • Bawa uang tunai secukupnya. Beberapa warung lawas belum sepenuhnya cashless.

  • Gabungkan dengan rute wisata lain. Misalnya: sarapan di Lontong Kak Lin, lalu lanjut ke tempat wisata yang pernah kamu baca di 6 spot liburan halal paling kece di Lombok atau artikel jalan-jalan lain di Tebejowo sebagai inspirasi trip berikutnya.


Susun Rute Kuliner Halal Versi Kamu di Medan

Daftar di atas bukan “satu-satunya kebenaran”, tapi lebih seperti rute dasar yang bisa kamu remix sendiri:

  • mulai dari sarapan lontong atau soto,

  • lanjut makan siang sop sumsum atau mie sop,

  • makan malam sate atau mie Aceh,

  • tutup dengan rujak, martabak piring, lalu es krim jadul.

Medan mungkin berubah: toko baru buka, beberapa tempat lama tutup, tren kuliner datang dan pergi. Tapi selama masih ada panci kuah yang mendidih, tusuk sate yang diputar di atas bara, dan es krim soda yang pelan-pelan mencair di gelas, kota ini akan selalu punya cara sederhana untuk bikin kamu betah berlama-lama.

Dan siapa tahu, setelah puas menjelajah kuliner halal Medan, kamu malah terinspirasi bikin “versi kamu sendiri” — mungkin membandingkan rute ini dengan tempat makan halal di Bandung atau menyusun list kuliner halal di kota lain yang kamu sayangi.


Daftar Referensi

  • Informasi tahun berdiri dan popularitas Lontong Kak Lin serta beberapa kuliner halal Medan dirangkum dari artikel di Detik Sumut dan Indozone.

  • Sejarah dan status halal Soto Sinar Pagi serta kisaran harga diambil dari liputan Kompas UMKM, Makanmana, dan artikel wisata kuliner halal di Jelajahnesia.

  • Data tentang Mie Aceh Titi Bobrok (tahun berdiri, kisaran harga) bersumber dari artikel di Kumparan dan laman resmi Universitas Sumatera Utara.

  • Informasi tentang Pokat Kocok Bu Iyah, Es Krim Ria, dan kuliner halal Medan lainnya dirangkum dari Detik Sumut, Makanmana, dan unggahan komunitas Makan Halal Medan.

  • Sejarah Martabak Piring Murni dan kisaran harga diambil dari liputan Detik Sumut dan artikel referensi di Inilah.com.

Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

✓ Link berhasil disalin!