10 Tempat Makan Halal di Bandung: Legendaris, Ramah Kantong, Bikin Betah Balik Lagi
Panduan kuliner halal Bandung untuk kamu cari tempat makan legendaris, murah–sedang, dari sarapan bubur sampai Chinese food halal, cocok keluarga & pasangan.
Kalau kamu tinggal di Bandung (atau di sekitarnya: Cimahi, Lembang, Soreang, Sumedang) kemungkinan besar kamu sudah punya “warung langganan”. Tapi begitu ada teman dari luar kota datang dan nanya, “Di Bandung enaknya makan di mana yang halal, enak, tapi nggak mahal?”—mendadak otak nge-blank.
Artikel ini dibuat buat bantu kamu punya satu “panduan kuliner halal Bandung” yang bisa dipakai berulang kali: buat ajak keluarga, quality time bareng pasangan, atau sekadar healing sendirian sambil mengunyah sesuatu yang pedas dan berkuah.
Semua tempat di sini:
-
Halal atau jelas mengusung konsep ramah Muslim
-
Sudah bertahan minimal 5 tahun, banyak yang puluhan tahun
-
Kisaran harga murah sampai sedang, bukan tipe restoran fancy yang bikin dompet merintih
-
Cocok untuk campuran: keluarga, couple, sampai nongkrong santai
Anggap saja ini “versi Bandung” dari artikel kuliner halal legendaris di Bogor yang mungkin sudah pernah kamu baca sebelumnya.
DAFTAR ISI
- Kenapa Bandung Surga Kuliner Halal yang Ramah Kantong?
- Tips Singkat Sebelum Keliling Kuliner Halal Bandung
- 10 Tempat Makan Halal di Bandung (Murah–Sedang, Legendaris)
- 1. Warung Nasi Ibu Imas – Surga Sambal dan Lauk Sunda
- 2. Warung Nasi Bu Eha – Nasi Rumahan Legendaris di Pasar Cihapit
- 3. Lotek Kalipah Apo 42 – Lotek & Gado-Gado Sejak 1950-an
- 4. Bubur Ayam Gibbas – Sarapan (atau Malam) dengan Topping “Lupa Diri”
- 5. Bubur Ayam H. Amid – Bubur Kental Legendaris Sejak 1970-an
- 6. Warung Kopi Purnama – Kopi Jadul Halal-Friendly Sejak 1930
- 7. Restoran 499 – Chinese Food Halal Legend Sejak 1968
- 8. Sedep Malem – Resto Sunda Keluarga Sejak 1995
- 9. Raja Sunda – Resto Sunda Ikonik di Jalur Pasteur
- 10. Rumah Makan Padang Malah Dicubo – Padang Halal Legendaris Dekat Stasiun
- Menyusun Rute Kuliner Halal Bandung Versi Kamu
- Bandung, Tempat di Mana “Halal, Enak, dan Masih Terjangkau” Bisa Jalan Bareng
- Daftar Referensi
Kenapa Bandung Surga Kuliner Halal yang Ramah Kantong?
Bandung dan sekitarnya mayoritas penduduknya Muslim, jadi wajar kalau banyak tempat makan mengedepankan menu halal—baik lewat sertifikat resmi maupun lewat tradisi dapur keluarganya. Di sisi lain, kota ini juga kota pelajar: harga makanan dipaksa bersahabat sama kantong anak kos.
Beberapa hal yang bikin kuliner halal Bandung menarik buat dieksplor:
-
Banyak warung dan restoran keluarga yang sudah buka sejak puluhan tahun lalu, menu konsisten, pelanggan turun-temurun.
-
Variasi luar biasa: dari bubur ayam, nasi Sunda, lotek, kopi jadul, sampai Chinese food halal.
-
Banyak titik kuliner yang bisa kamu rangkai jadi satu rute: sekitar Balonggede–Kebon Jati, Pasar Cihapit–Riau, Burangrang–Pajajaran–Pasteur, sampai kawasan Stasiun Bandung.
Tetap, standar “food safety” pribadi jangan ditinggal: cek logo halal (kalau ada), lihat kebersihan dapur terbuka, dan selalu dengarkan radar perutmu sendiri.
Tips Singkat Sebelum Keliling Kuliner Halal Bandung
Sebelum kita masuk ke daftar 10 tempat, beberapa tips biar petualanganmu lebih nyaman:
-
Pagi untuk bubur & kopi jadul
Sekitar Kebon Jati, Pajajaran, dan Asia-Afrika itu surga bubur dan sarapan. -
Siang untuk warung nasi & lotek
Area Balonggede dan Pasar Cihapit cocok buat makan siang berat yang tetap bersahabat di dompet. -
Sore–malam untuk resto keluarga
Kawasan Burangrang, Pasteur, dan Ahmad Yani enak buat makan keluarga atau dinner santai bareng pasangan. -
Datang agak lebih awal
Warung legend biasanya rame di jam puncak; datang setengah jam lebih awal bisa menyelamatkan mood kamu. -
Gunakan transport publik atau parkir di titik yang jelas
Beberapa lokasi (misalnya sekitar Stasiun dan pasar tradisional) parkirnya agak menantang.
Kalau sebelumnya kamu sempat mampir ke mini field trip Gedung Sate 3 Desember, beberapa tempat di daftar ini bisa sekalian kamu rangkai dalam satu rute harian.
10 Tempat Makan Halal di Bandung (Murah–Sedang, Legendaris)
1. Warung Nasi Ibu Imas – Surga Sambal dan Lauk Sunda
Warung Nasi Ibu Imas salah satu ikon tempat makan halal di Bandung buat pecinta nasi Sunda. Berawal dari warung sederhana, sekarang Ibu Imas punya beberapa cabang, salah satunya di kawasan Balonggede, dan sudah dikenal bertahun-tahun sebagai tempat makan rumahan dengan sambal super pedas dan pilihan lauk yang banyak.
Kenapa cocok buat kamu:
-
Menu khas: aneka ayam dan ikan goreng/bakar, tumisan, jengkol, dan sambal berlapis-lapis.
-
Suasana: warung sederhana, rame, suasana sangat “Bandung sehari-hari”.
-
Budget: kisaran belasan sampai puluhan ribu per orang, tergantung seberapa kalap ambil lauk.
-
Cocok untuk: makan siang bareng teman kantor, keluarga kecil, atau rombongan kecil yang doyan pedas.
Kalau kamu cari kuliner halal Bandung yang “no drama, yang penting enak dan nendang”, Ibu Imas adalah kandidat kuat.
2. Warung Nasi Bu Eha – Nasi Rumahan Legendaris di Pasar Cihapit
Di tengah hiruk pikuk Pasar Cihapit, ada satu warung yang sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan penuh terasa di genggaman: Warung Nasi Bu Eha. Warung ini dikenal sudah buka sejak sekitar 1940-an dan tetap bertahan sebagai salah satu ikon nasi Sunda rumahan dengan pengunjung lintas generasi.
Yang bikin Bu Eha spesial:
-
Menu: sayur asem, semur, rendang, perkedel, sambal, dan aneka lauk sederhana tapi kaya rasa.
-
Vibe: sangat jadul dan apa adanya—kamu makan di tengah pasar, namun justru itu yang bikin berkesan.
-
Budget: mirip warung nasi rumahan lain, kisaran belasan ribu per porsi, tergantung pilihan lauk.
Bu Eha cocok buat kamu yang suka suasana autentik, nggak keberatan duduk di pasar, dan ingin merasakan Bandung versi “dapur nenek”.
-
Kembangkan aplikasi online lebih cepat dengan bantuan AI—mulai disini
-
Pembuatan Aplikasi Berbasis Web Sistem Manajemen Sekolah
-
Jasa Pembuatan Aplikasi Smartphone (Gawai) Android OS
-
Jasa Backlink DoFollow Berkualitas Dari Berbagai Topik
-
Jasa Renovasi/Perombakan Tampilan Situs Web Dinamis dan Statis
3. Lotek Kalipah Apo 42 – Lotek & Gado-Gado Sejak 1950-an
Kalau kamu tim sayur bersaus kacang, Lotek Kalipah Apo 42 adalah salah satu nama yang hampir selalu muncul di daftar kuliner legend Bandung. Warung ini dikenal sudah berjualan lotek sejak 1950-an, dan masih bertahan sampai sekarang dengan cabang di beberapa titik kota.
Kenapa wajib masuk rute:
-
Menu utama: lotek, gado-gado, karedok, plus lontong dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Bumbu kacang: cenderung manis-gurih, porsi lumayan besar, cocok untuk sharing dua orang kalau kamu tipe makannya kecil.
-
Budget: tetap di kisaran belasan sampai awal puluhan ribu, tergantung topping dan minuman.
Lotek Kalipah Apo pas untuk kamu yang mau “istirahat sebentar” dari lauk goreng-gorengan dan cari sesuatu yang lebih segar tapi tetap mengenyangkan.
4. Bubur Ayam Gibbas – Sarapan (atau Malam) dengan Topping “Lupa Diri”
Buat banyak warga Bandung, menyebut “bubur ayam legend” hampir otomatis kepikiran Bubur Ayam Gibbas. Berlokasi di sekitar Kebon Jati, warung ini disebut-sebut sudah ada sejak 1990-an dan terkenal karena topping ayam suwiran dan pelengkapnya yang sangat melimpah.
Nilai plusnya:
-
Porsi bubur kental, topping bisa sampai menutupi buburnya.
-
Bisa tambah cakwe, ati ampela, telur, kulit, sesuai selera.
-
Jam buka cukup panjang, jadi selain sarapan, kadang masih bisa buat makan malam.
Budget per orang masih di kisaran belasan sampai puluhan ribu. Cocok buat kamu yang datang bareng teman dan ingin mulai hari dengan perut sangat kenyang.
5. Bubur Ayam H. Amid – Bubur Kental Legendaris Sejak 1970-an
Kalau kamu ingin opsi bubur lain, Bubur Ayam H. Amid di sekitar Jalan Pajajaran dan Jalan Arjuna juga masuk kategori wajib coba. Berbagai sumber menyebut bubur ini sudah ada sejak 1970-an dan tetap konsisten mempertahankan kekentalan dan rasa klasiknya.
Highlight:
-
Tekstur bubur kental, topping bisa dipilih sesuai selera: cakwe, ati ampela, telur, dan lain-lain.
-
Suasana warung sangat “pagi di Bandung”: ramai, cepat, dan hangat.
-
Harga masih friendly untuk sarapan rutin, bukan hanya momen spesial.
Kalau kamu tipe orang yang suka mengulang tempat yang sama setiap minggu, H. Amid ini gampang banget jadi “bubur langganan”.
6. Warung Kopi Purnama – Kopi Jadul Halal-Friendly Sejak 1930
Bergeser ke kawasan Braga, Warung Kopi Purnama sudah berdiri sejak 1930 dan sering disebut sebagai salah satu kedai kopi tertua di Bandung. Beberapa tahun terakhir, mereka menegaskan diri sebagai kedai dengan menu halal dan sudah mengantongi sertifikasi halal untuk memastikan kenyamanan pelanggan Muslim.
Apa yang bisa kamu nikmati:
-
Kopi hitam, kopi susu, roti srikaya, dan menu sarapan sederhana lain.
-
Interior tempo dulu dengan foto-foto jadul—perfect buat yang suka ambience klasik.
-
Cocok untuk: sarapan ringan, ngopi sore bareng pasangan, atau me-time dengan buku favorit.
Budget per orang biasanya di kisaran belasan sampai awal puluhan ribu, tergantung kombinasi kopi dan snack.
-
Ubah idemu jadi aplikasi online siap pakai lebih cepat bersama Emergent
-
Domain, Hosting, Hingga VPS Murah untuk Proyek Anda
-
Berbisnis halal bikin hati tenang. Cek caranya disini!
-
Tingkatkan SEO Website Dengan Ribuan Weblink Bebagai Topik!
-
Sewa Domain, Hosting, dan VPS untuk Proyek Digital Anda!
7. Restoran 499 – Chinese Food Halal Legend Sejak 1968
Pengen Chinese food tapi tetap tenang soal kehalalan? Restoran 499 di Jalan Ahmad Yani sudah dikenal sebagai salah satu restoran Chinese food halal pertama di Bandung, berdiri sejak 1968 dan kini sudah mengantongi sertifikat halal resmi.
Kenapa menarik:
-
Menu: sup ayam, olahan sapi dan ikan, nasi, mie, dan berbagai tumisan ala Chinese food.
-
Rasa: cenderung ramah lidah lokal, nggak terlalu ekstrem bumbunya.
-
Suasana: restoran keluarga dengan nuansa agak jadul namun luas—enak buat makan rame-rame.
Rentang harga dari sedang ke menengah, tapi masih aman untuk “makan fine-dining versi casual” bareng keluarga besar tanpa harus jual ginjal.
8. Sedep Malem – Resto Sunda Keluarga Sejak 1995
Di kawasan Burangrang, Sedep Malem dikenal sebagai restoran Sunda yang sudah eksis sejak 1995 dan jadi tempat favorit banyak keluarga Bandung untuk kumpul, termasuk di hari raya.
Yang bisa kamu harapkan:
-
Menu klasik Sunda: aneka ikan, ayam, sayur, plus lalap dan sambal yang bisa diambil sendiri (tetap bijak, jangan mubazir).
-
Tempat duduk tertata rapi, cocok untuk rombongan keluarga besar.
-
Harga per orang bisa dikendalikan, karena konsepnya mirip rumah makan Sunda yang familiar: kamu pilih lauk sesuai kemampuan perut dan dompet.
Kalau kamu cari tempat makan halal Bandung yang terasa “aman” untuk segala usia—dari anak kecil sampai kakek-nenek—Sedep Malem salah satu pilihan paling praktis.
9. Raja Sunda – Resto Sunda Ikonik di Jalur Pasteur
Masuk dari pintu tol Pasteur dan perlu tempat makan Sunda yang cukup representatif? Raja Sunda sudah berdiri sejak pertengahan 2000-an dan dirintis oleh pebisnis kuliner yang juga mengelola berbagai resto Sunda lainnya.
Kelebihan Raja Sunda:
-
Lokasi strategis di jalur keluar-masuk Bandung, cocok buat kamu yang datang dari luar kota.
-
Menu andalan: gurame bakar, aneka pepes, karedok, dan menu Sunda lain yang dikemas rapi.
-
Banyak ulasan menyorot bahwa restoran ini ramah Muslim, dengan menu halal dan suasana yang pas untuk makan keluarga.
Budgetnya cenderung di sisi “sedang”, tapi masih wajar untuk porsi dan kenyamanan tempatnya.
10. Rumah Makan Padang Malah Dicubo – Padang Halal Legendaris Dekat Stasiun
Di sekitar Stasiun Bandung, Rumah Makan Padang Malah Dicubo sudah melayani pelanggan sejak 1995 dan dikenal sebagai salah satu rumah makan Padang legendaris di kota ini.
Kenapa wajib kamu catat:
-
Konsep: rumah makan Padang klasik—piring berderet, lauk ditata, kamu tinggal pilih.
-
Menu: dendeng balado, gulai, rendang, dan lauk khas Minang lain dengan bumbu rempah yang tebal.
-
Lokasi sangat strategis buat kamu yang naik turun kereta di Stasiun Bandung.
Masakan Padang secara umum identik dengan menu halal, dan di sini kamu bisa makan sampai kenyang dengan kisaran harga yang tetap masuk akal untuk makan besar.
Menyusun Rute Kuliner Halal Bandung Versi Kamu
Supaya nggak bolak-balik jauh, kamu bisa susun rute kecil berdasarkan area:
-
Cluster Pusat Kota & Sekitarnya
Warung Kopi Purnama – Lotek Kalipah Apo 42 – Warung Nasi Bu Eha – Bubur Ayam Gibbas / H. Amid. Cocok untuk satu hari penuh: sarapan → makan siang → kopi sore. -
Cluster Selatan & Timur Kota
Warung Nasi Ibu Imas (Balonggede) → Sedep Malem (Burangrang) → lanjut jajan lain di sekitar Dipati Ukur atau Lengkong kalau masih kuat jalan. -
Cluster Jalur Masuk–Keluar Kota
Dari arah tol: Raja Sunda → (jalan-jalan dulu, mungkin lanjut ke lokasi syuting film ikonik di Bandung) → Restoran 499 atau Malah Dicubo dekat stasiun sebelum pulang.
Nggak harus semua dikunjungi dalam satu hari—jangan khawatir, Bandung nggak ke mana-mana. Simpan artikel ini dan pakai pelan-pelan, sesuai mood dan jadwalmu.
Bandung, Tempat di Mana “Halal, Enak, dan Masih Terjangkau” Bisa Jalan Bareng
Bandung bukan cuma soal kafe baru yang instagramable dan kadang harganya bikin kening berkerut. Di balik itu semua, masih banyak kuliner halal Bandung yang:
-
Sudah puluhan tahun bertahan,
-
Dikelola keluarga biasa dengan resep yang dijaga,
-
Dan tetap ramah untuk kantong pelajar, pekerja kantoran, sampai keluarga muda.
Silakan pilih mana yang paling dekat dengan rutinitasmu: sarapan bubur sebelum berangkat kerja, makan siang nasi Sunda di tengah deadline, atau dinner santai bareng pasangan di resto keluarga.
Kalau kamu sudah mencoba beberapa tempat di daftar ini, jangan ragu untuk menambahkan versi favoritmu sendiri—Bandung selalu punya ruang untuk cerita baru di atas piring.
Daftar Referensi
-
Artikel Bandungasyik tentang Chinese food halal legend di Bandung yang mengulas sejarah dan kehalalan Restoran 499.
-
Liputan detikJabar mengenai Rumah Makan Padang Malah Dicubo sebagai kuliner Padang legendaris dekat Stasiun Bandung yang sudah berdiri sejak 1995.
-
Tulisan JalanJalanKeNai tentang pengalaman keluarga makan di Sedep Malem dan menyebut resto ini sudah ada sejak 1995.
-
Beberapa artikel kuliner tentang bubur ayam legendaris di Bandung yang mengulas Bubur Ayam Gibbas dan Bubur Ayam H. Amid sebagai kuliner sarapan yang sudah eksis sejak 1970-an–1990-an.
-
Ulasan media dan blog perjalanan yang mengangkat Warung Kopi Purnama, Lotek Kalipah Apo 42, Warung Nasi Ibu Imas, dan Warung Nasi Bu Eha sebagai kuliner lawas yang masih bertahan hingga sekarang.
Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.
Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.















