Skip to main content

Tempat Wisata di Sulawesi Tenggara: 10 Pilihan Tepat untuk Solo Backpacker (Berbasis Kendari)

Panduan solo backpacker ke 10 tempat wisata di Sulawesi Tenggara—dari Pantai Nambo, Bokori, Toronipa, Air Terjun Moramo, Pulau Hari, Masjid Al-Alam, Labengki, Danau Napabale, Benteng Keraton Buton, hingga Wakatobi—dengan tips musim kering, etika bahari, dan rute hemat.

 |  Muhammad Fauzi Rizal  |  Jalan-jalan
Ilustrasi Logo Provinsi Sulawesi Tenggara
Ilustrasi Logo Provinsi Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara (Sultra) itu unik: bentang alamnya bertemu di teluk, gugusan pulau karst, air terjun bertingkat, sampai benteng bersejarah di atas perbukitan.

Buat solo backpacker, Kendari adalah hub logistik yang enak—akses udara via Bandara Haluoleo dan simpul laut di teluk. Untuk bahari, musim kering umumnya berlangsung sekitar Juni–September, kerap memuncak sekitar Juli–Agustus, ketika peluang visibilitas bawah laut dan gelombang tenang cenderung lebih baik (tetap cek prakiraan terbaru sebelum berangkat).

Sedikit konteks sebelum mulai:

DAFTAR ISI

10 Destinasi Prioritas (rute fleksibel dari Kendari)

1) Pantai Nambo – “city break” yang ramah kantong

1 Pulau Bokori Konawe

Butuh pantai dekat kota untuk pemanasan? Pantai Nambo di teluk Kendari ini favorit warga; aksesnya mudah, cocok buat santai sore atau jogging tipis. Kamu bisa membaca profilnya di Jadesta Kemenparekraf yang memuat informasi desa/amenitas—berguna buat yang hendak mengatur kunjungan mandiri. Tips: tetap waspada arus lokal dan jaga kebersihan area piknik.

2) Pulau Bokori – pasir putih dan horizon tenang, “escape” 1/2 hari

2 Pantai Nambo Kendari

Dari Soropia—sekitar bibir utara teluk—Pulau Bokori terkenal sebagai “short escape” dekat Kendari: piknik, berenang ringan, atau sekadar mengejar senja. Selain catatan latar (dulu ada komunitas Bajo) di WWF Indonesia, kamu juga bisa cek rujukan komunitas-desa seperti Napoosi DigitalDesa untuk gambaran akses setempat. Etiquette: jangan menginjak karang, hindari mengaduk sedimen di perairan dangkal.

3) Pantai Toronipa – hamparan panjang di sisi Soropia

3 Pantai Toronipa Konawe

Masih satu kawasan pesisir, Pantai Toronipa punya bentang pasir panjang—enak untuk jalan pagi, kuliner sederhana, dan foto-foto “garis pantai”. Lihat deskripsi resmi di portal Pariwisata Kabupaten Konawe untuk insight fasilitas dasar dan tata letak kawasan.

4) Air Terjun Moramo – ikon bertingkat dari Konawe Selatan

4 Air Terjun Moramo

Air Terjun Moramo termasuk wajah populer Sultra: teras-teras batu kapur, aliran jernih yang membentuk kolam-kolam alami, dan jalur trekking ringan. Rujukan formalnya ada di Jadesta Air Terjun Moramo (Sumbersari), sementara liputan terbaru ANTARA menegaskan daya tarik tujuh undakan utama + puluhan undakan kecil. Hindari memanjat permukaan licin saat debit tinggi.

5) Pulau Hari – snorkeling ringan dekat daratan

5 Danau Napabale

Di perairan Konawe Selatan, Pulau Hari sering jadi opsi snorkeling ringan dengan perairan jernih saat kondisi tenang. Profil dan kategorisasi resminya ada di Sisparnas Kemenparekraf: Pulau Hari—membantu untuk memetakan aktivitas tirta dan fasilitas dasar. Cek perairan & gelombang sebelum menyeberang.

6) Masjid Al-Alam Kendari – ikon religi di tengah teluk

6 Taman Nasional Wakatobi

Masjid Al-Alam bukan sekadar tempat ibadah; posisinya di tengah Teluk Kendari membuatnya jadi spot “cityscape” yang cantik jelang senja. Ringkasan latar, tahun peresmian, dan elemen arsitektur bisa kamu baca di Wikipedia (dengan rujukan ke situs resmi masjid), plus beberapa artikel media yang menegaskan statusnya sebagai ikon wisata religi kota. Dress code sopan ya, terutama saat jam ibadah.

7) Pulau Labengki – karst biru “Raja Ampat mini” versi Sultra

7 Benteng Keraton Buton

Menuju utara dari Kendari, Labengki menghadirkan teluk-teluk sempit, laguna biru, sampai “swimming pool cave”. Secara administratif masuk Kabupaten Konawe Utara dan menjadi Desa Wisata Labengki (50 Besar ADWI 2024); laman kabupaten juga menyebutnya berada di TWAL Teluk Lasolo. Riset lebih lanjut bisa kamu mulai dari Visit Konut (Pulau Labengki). Snorkeling/dive hanya pada kondisi perairan aman.

8) Danau Napabale (Muna) – danau–laut dengan lorong karst

08 Pantai Nirwana

Di Muna, Danau Napabale bersinggungan dengan laut melalui lorong karst—unik untuk jelajah santai saat kondisi air mendukung. Kamu bisa merujuk profil Sisparnas: Danau Napabale untuk gambaran aktivitas wisata air. Waspada pasang-surut, dan gunakan pemandu lokal bila hendak melewati terowongan alami.

9) Benteng Keraton Buton & Kampung Wolio (Baubau) – sejarah di atas batu kapur

09 Resort Pulau Labengki Ist

Lompat ke Baubau (Pulau Buton), Benteng Keraton Buton berdiri megah di atas bukit kapur—jejak Kesultanan Buton yang masih menyisakan permukiman tradisional Wolio. Baca pengantar singkat pada Indonesia.go.id dan informasi wisata setempat di VisitBaubau. Bawa air cukup; siang hari terik.

10) Wakatobi – “big league” bahari Sultra

10 masjid al alam kota kendari

Untuk yang ingin level up, Wakatobi National Park adalah kelas dunia—kombinasi visibilitas, terumbu, dan keanekaragaman hayati. Mulailah dari info resmi Balai Taman Nasional Wakatobi, lalu bandingkan dengan ringkasan destinasi Indonesia Travel (Wakatobi) untuk merencanakan pulau mana dulu (mis. Wangi-Wangi, Tomia, Hoga). Untuk konservasi karang di kawasan Laut Banda yang lebih luas, lihat juga kerja sama YKAN/The Nature Conservancy.

Inspirasi Itinerary (4–5 hari) untuk solo backpacker dengan budget hemat–menengah

Hari 1 – Kendari city & teluk
Tiba siang. Cek-in penginapan hemat. Sore ke Pantai Nambo untuk adaptasi cuaca. Menjelang magrib, lanjut Masjid Al-Alam; nikmati sunset teluk dari plaza. (Cek prakiraan maritim Teluk Kendari–Moramo jika ingin aktivitas perairan.)

Hari 2 – Soropia line (Bokori & Toronipa)
Pagi ke dermaga Soropia → Pulau Bokori (angkat jangkar sedini mungkin untuk menghindari angin siang). Sore kembali, mampir Pantai Toronipa. Jaga jejak: bawa pulang sampah, hindari menginjak karang. Rujuk WWF tentang Bokori untuk perspektif konservasi.

Hari 3 – Konawe Selatan (Moramo / Pulau Hari)
Jika cuaca darat lebih bersahabat, pilih Air Terjun Moramo buat trekking ringan; bila laut tenang, alternatifnya Pulau Hari untuk snorkeling pemula. Gunakan referensi Jadesta Moramo dan Sisparnas Pulau Hari untuk cek fasilitas dasar.

Hari 4 – Opsi ekspedisi

(Tambahan) Jika punya 2–3 hari ekstra dan budget cukup, “loncat” ke Wakatobi. Prioritaskan satu pulau basis (mis. Wangi-Wangi/Hoga) agar efisien. Mulai dengan wakatobinationalpark.id untuk memahami zonasi & etika kawasan.


Etika Bahari & Konservasi (wajib dibaca, singkat saja)

  • Jangan menyentuh/menginjak karang, bahkan saat arus lemah. Ini merusak polip karang dan mengurangi tutupan hidup. Baca pengantar konservasi & program koral di YKAN/The Nature Conservancy Indonesia dan edukasi publik dari KKP.

  • Gunakan sunblock ramah laut (hindari oxybenzone), pakai rashguard untuk mengurangi konsumsi sunblock.

  • Jangan memberi makan ikan, jangan ambil karang/cangkang, dan hindari jangkar di padang lamun/karang.

  • Pantau gelombang & pasang surut sebelum menyeberang; cek BMKG Maritim (dashboard) dan pilih lokasi perairan/pelabuhan tujuanmu.

Rute Ringkas dari Kendari (gambaran non-teknis)

  • City & teluk (hari pendek): Nambo → Al-Alam (sunset).

  • Soropia (1 hari): Toronipa ↔ Bokori.

  • Konsel (1 hari): Moramo atau Pulau Hari (pilih salah satu sesuai cuaca).

  • Ekspedisi (1–2 hari): Labengki atau Baubau (Benteng Keraton Buton).

  • Level advance (3–5 hari): Wakatobi, pilih satu pulau basis (hindari “lompat” terlalu banyak agar hemat tenaga & biaya).
    Untuk kapal & cuaca pelayaran, rujuk modul Rute Pelayaran BMKG Kendari, lalu cek pasang-surut per pelabuhan.


Checklist Solo Backpacker (Versi Hemat–Menengah)

  • Waktu: targetkan musim kering (cek update Prediksi Musim Kemarau BMKG), tapi tetap fleksibel—hujan lokal bisa terjadi kapan saja.

  • Keselamatan: masker snorkeling full-face bukan buat freedive; pilih fin pendek, bawa pelampung jika pemula.

  • Navigasi: simpan lokasi dermaga/akses air di peta offline.

  • Adab setempat: berpakaian sopan di area pemukiman/masjid; beli jajanan lokal sebagai bentuk dukungan UMKM.

  • Jejak: bawa kantong sampah, refill botol minum, kurangi plastik sekali pakai.


FAQ Singkat (buat yang suka riset cepat)

Kapan waktu terbaik untuk bahari?
Umumnya musim kering (Juni–September, puncak Juli–Agustus) memberi peluang cuaca lebih stabil; tetap cek update BMKG dan maritim setempat mendekati keberangkatan.

Apa pilihan day trip termudah dari Kendari?
Nambo, Bokori, Toronipa, dan Moramo termasuk yang paling realistis untuk day trip; rujuk Jadesta/Pariwisata Konawe untuk gambaran fasilitas.

Kalau pilih sejarah & budaya?
Arahkan kompas ke Benteng Keraton Buton dan jelajah kampung Wolio.


Ringkasan Tujuan (snapshot cepat)


Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

✓ Link berhasil disalin!