Skip to main content

Mengunjungi Lokasi Syuting Film Ikonik: Fan Tourism di Seluruh Dunia

Dari Middle-earth di Selandia Baru sampai King’s Landing di Dubrovnik dan jejak Laskar Pelangi di Belitung, jelajahi lokasi syuting film ikonik di seluruh dunia sebagai fan trip dan whycation yang bikin kamu merasa pulang ke dunia favoritmu sendiri.

 |  Muhammad Fauzi Rizal  |  Jalan-jalan
Panorama kota tua Dubrovnik dan tembok kota
Panorama kota tua Dubrovnik di tepi Laut Adriatik, salah satu lokasi syuting utama Game of Thrones yang dikenal para fans sebagai King’s Landing versi dunia nyata.

Ada film atau series yang nggak cuma kamu tonton, tapi diam-diam kamu jadikan pelarian? Yang kalau hidup lagi berat, kamu putar lagi hanya untuk numpang duduk di dunia mereka sebentar?

Kalau jawabannya “iya”, ada kemungkinan besar kamu adalah calon kuat pelaku fan tourism. Bukan jenis traveler yang cuma ngejar diskon hotel atau destinasi “10 besar versi reels”, tapi orang yang rela menggeser tabungan supaya bisa berdiri di lokasi syuting film ikonik yang selama ini cuma kamu lihat dari layar.

Di artikel whycation dan fan tourism untuk penggila jalan-jalan, kita sudah ngobrol soal kenapa orang rela liburan demi fandom dan bagaimana perjalanan bisa terasa seperti “pulang” ke dunia yang mereka cintai. Kali ini, kita naik level: jalan-jalan keliling dunia lewat daftar lokasi syuting yang bisa kamu masukkan ke bucket list fan trip beberapa tahun ke depan.

DAFTAR ISI

Fan Tourism: Ketika Peta Liburan Disusun oleh Film dan Series

Fan tourism itu simpel tapi nggak sesederhana itu. Simpel karena definisinya jelas: kamu bepergian karena cinta pada sebuah cerita — entah itu film, series, anime, atau dunia fiksi lain. Nggak sesederhana itu, karena di balik tiket dan itinerary ada banyak hal lain yang bergerak:

  • memori masa kecil,

  • fase hidup tertentu (putus, lulus, mulai kerja, pindah kota),

  • sampai mimpi-mimpi yang dulu pernah kamu titipkan pada karakter fiksi.

Orang lain melihat Selandia Baru sebagai negara dengan alam epik; kamu melihatnya sebagai Middle-earth. Orang lain melihat Dubrovnik sebagai kota tua cantik di tepi laut; kamu melihatnya sebagai King’s Landing. Orang lain melihat Seoul sebagai kota K-Pop dan skincare; kamu melihatnya sebagai kumpulan adegan drama yang pernah bikin kamu nangis jam dua pagi.

Di sinilah fan trip terasa beda: kamu datang ke suatu kota bukan cuma untuk tahu “ada apa di sana”, tapi untuk bertemu langsung dengan “bagian kecil dari diri sendiri” yang pernah kamu tinggalkan di layar.


Lokasi Syuting Film Ikonik di Seluruh Dunia (20 Tahun Terakhir)

Daftar ini tentu nggak akan bisa menampung semua. Tapi cukup untuk bikin kamu mulai membayangkan jalur-jalur baru di peta: jalur yang ditarik oleh dialog, OST, dan frame-frame favoritmu.

1. Middle-earth di Dunia Nyata – Selandia Baru (Lord of the Rings, The Hobbit)

Pemandangan desa Hobbiton dengan rumah hobbit di perbukitan hijau

Gambar: Pemandangan desa Hobbiton di Matamata, Selandia Baru, lokasi syuting ikonik The Lord of the Rings dan The Hobbit yang kini jadi destinasi wajib para pecinta fantasi.

Buat banyak pecinta fantasi, Selandia Baru bukan lagi sekadar negara di bawah Australia. Ia adalah Middle-earth yang kebetulan punya bandara internasional.

Beberapa dekade terakhir, tur ke lokasi syuting Lord of the Rings dan The Hobbit masih terus hidup:

  • Hobbiton di Matamata, dengan rumah-rumah mungil di perbukitan hijau,

  • lembah, sungai, dan pegunungan yang pernah kamu lihat sebagai Rohan, Rivendell, atau Mordor,

  • tur resmi yang memungkinkan kamu masuk ke set, mendengar cerita kru, dan menikmati makan siang ala hobbit.

Berjalan di antara pintu-pintu bulat itu rasanya seperti mengunjungi tetangga lama yang nggak pernah benar-benar kamu temui. Kamu tahu bentuk rumahnya, kamu hafal jalan ke pasar, tapi baru kali ini benar-benar menginjak tanahnya.

2. Hogwarts dan Sekitarnya – Inggris & Skotlandia (Harry Potter)

Gambar: Kereta uap melintas di Glenfinnan Viaduct, Skotlandia, yang populer sebagai jalur Hogwarts Express di film Harry Potter dan menjadi magnet fan tourism setiap musim panas.

Untuk generasi yang tumbuh bersama buku dan film Harry Potter, Inggris dan Skotlandia bukan cuma “UK”, tapi kombinasi Hogwarts, Hogsmeade, dan Diagon Alley yang menyaru jadi kota-kota nyata.

Beberapa highlight buat fan trip:

  • Warner Bros. Studio Tour London, tempat kamu bisa melihat Great Hall, peron 9¾ versi set, hingga detail properti film dari jarak dekat.

  • Glenfinnan Viaduct di Skotlandia, jalur kereta yang muncul di adegan Hogwarts Express.

  • Berbagai kampus dan kastil yang pernah dipakai sebagai eksterior dan interior Hogwarts.

Naik kereta yang melintasi viaduk sambil membayangkan diri sebagai siswa baru Hogwarts punya efek aneh: setengah cringe, setengah mengharukan. Tapi justru di antara dua rasa itu, kamu sadar betapa besar peran cerita dalam tumbuh kembangmu.

3. King’s Landing dan Beyond – Dubrovnik, Kroasia (Game of Thrones)

Game of Thrones boleh sudah tamat, tapi luka emosional dan keindahan visualnya masih susah dilupakan. Dubrovnik adalah salah satu destinasi utama buat kamu yang pengin merasakan langsung aura King’s Landing.

Di sini kamu bisa:

  • berjalan di atas tembok kota tua Dubrovnik,

  • menyusuri jalan-jalan sempit berbatu yang pernah jadi rute Cersei melakukan walk of shame,

  • ikut tur bertema Game of Thrones yang menunjukkan titik-titik lokasi syuting sambil memutar ulang adegannya di tablet pemandu.

Yang menarik, kota tua Dubrovnik sudah indah bahkan tanpa label “lokasi syuting”. Game of Thrones hanya menambah satu lapisan makna baru di atas tumpukan sejarah yang sudah ada berabad-abad.

4. Negeri Es dan Api – Islandia (Game of Thrones dan Lainnya)

Masih di semesta yang sama, banyak adegan di “Beyond the Wall” sebenarnya diambil di Islandia. Negara ini pelan-pelan naik daun sebagai destinasi fan trip sekaligus tujuan impian pecinta alam.

Beberapa hal yang bisa kamu kejar di sini:

  • gletser, air terjun raksasa, dan formasi batu lava,

  • medan luas bersalju yang pernah dipakai sebagai latar perjalanan Jon Snow dan para Wildlings,

  • kesempatan merasakan “dingin yang dramatis” tanpa CGI.

Fan trip ke Islandia punya efek samping: kamu bisa pulang dengan dua memori sekaligus. Satu, memori sebagai fans yang puas karena pernah berdiri di lokasi syuting. Dua, memori sebagai traveler yang kalah kata melihat betapa “alien”-nya planet kita sendiri.

5. Kota yang Selalu Jadi Lokasi Syuting – New York, Amerika Serikat

Sulit menyebut satu film saja ketika bicara soal New York. Kota ini adalah karakter tambahan di begitu banyak cerita, dari romcom, film musik, thriller, sampai film superhero.

Dalam 20 tahun terakhir, beberapa judul besar yang masih segar di ingatan: The Avengers, Spider-Man versi berbagai aktor, Enchanted, The Devil Wears Prada, sampai puluhan series yang menjadikan NYC sebagai latar tak resmi.

Saat fan trip ke New York, kamu:

  • berjalan di Times Square sambil mengingat serbuan alien atau billboard raksasa dari film favoritmu,

  • melewati Grand Central Terminal, Brooklyn Bridge, atau Central Park yang nyaris selalu muncul di film,

  • berhenti di kafe kecil dan bertanya ke diri sendiri, “Apakah ini versi real-life dari kafe di sitkom itu?”

New York mungkin terlalu sering muncul di layar sampai terasa klise, tapi justru di sanalah sensasinya: kamu merasa pernah di sana berkali-kali, padahal mungkin ini kunjungan pertamamu.

6. Tokyo dan Sekitarnya – Dunia Anime & Film Modern Jepang

Keramaian Shibuya Scramble Crossing di malam hari

Gambar: Suasana malam di Shibuya Scramble Crossing, Tokyo, salah satu persimpangan tersibuk di dunia yang sering muncul di anime dan film Jepang bertema kota besar.

Tokyo adalah contoh nyata bagaimana kota bisa jadi lokasi syuting sekaligus sumber inspirasi. Banyak anime dan film live-action dua dekade terakhir yang mengabadikan sudut-sudut kota ini: Your Name (Kimi no Na wa), Weathering With You, Lost in Translation, dan banyak lagi.

Beberapa spot yang sering dikunjungi fans:

  • Shinjuku dan Shibuya Crossing yang rasanya seperti versi upgraded dari keramaian di kepala kita,

  • tangga-tangga dan jembatan kecil yang jadi lokasi pertemuan karakter anime,

  • kuil, taman kota, dan gang kecil yang muncul sekilas tapi berhasil mencuri hati.

Fan trip ke Tokyo sering terasa seperti “berjalan di dalam opening anime”: warna, lampu, dan suara kota menyatu dengan memori OST yang kamu dengar lewat earphone.

7. Seoul dan Sekitarnya – K-Drama & K-Pop Pilgrimage

N Seoul Tower menyala di malam hari di atas Bukit Namsan

Gambar: Pemandangan N Seoul Tower yang menyala di malam hari di atas Bukit Namsan, ikon Seoul yang sering muncul di berbagai K-Drama dan jadi tujuan fan trip wajib para penggemar.

Dua puluh tahun terakhir, Seoul berubah dari sekadar ibu kota negara menjadi salah satu pusat fan tourism terbesar di dunia, terutama untuk penggemar K-Drama dan K-Pop.

Yang biasanya diburu:

  • Namsan Seoul Tower, Han River, dan jembatan-jembatan yang sering muncul di adegan kencan atau patah hati,

  • kafe dan restoran yang pernah dipakai syuting drama hits,

  • gedung agensi dan area sekitar tempat idol sering tertangkap kamera.

Banyak fans yang datang bukan hanya ingin melihat tempatnya, tapi juga ingin “merayakan” momen-momen kecil yang dulu mereka alami sendirian di kamar: menonton drama sampai pagi, nangis sendirian, lalu besoknya tetap berangkat kerja atau kuliah seakan tidak terjadi apa-apa.

Di Seoul, mereka bisa bertemu ribuan orang yang punya cerita serupa—walau tak saling kenal.

8. Belitung – Jejak Laskar Pelangi sebagai Fan Trip Versi Nusantara

Meski fokus artikel ini global, rasanya sayang kalau tidak menyelipkan satu contoh dari rumah sendiri: Belitung, yang melejit berkat Laskar Pelangi (2008).

Di pulau ini, kamu bisa:

  • mengunjungi replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi,

  • bermain di Pantai Tanjung Tinggi dengan batuan granit raksasa,

  • menyusuri desa-desa yang membuat film itu terasa sangat dekat dengan realitas kita.

Buat kamu yang ingin menggali lebih banyak inspirasi fan trip di tanah air, ada panduan khusus yang membahasnya lebih detail di artikel lokasi syuting film ikonik di Indonesia. Kamu bisa memulai dari situ sebelum terbang jauh mengejar Middle-earth atau King’s Landing.


Tips Merencanakan Fan Trip Lintas Negara

Membayangkannya menyenangkan, tapi begitu mulai buka situs maskapai dan cari jadwal cuti, realitas mulai terlihat. Supaya fan trip globalmu tetap terasa menyenangkan dan nggak berakhir jadi spreadsheet penuh angka, beberapa hal ini bisa membantu:

  1. Mulai dari Satu Semesta Dulu
    Daripada mencoba memasukkan semua fandom dalam satu perjalanan, pilih dulu mana yang paling “memanggil”.
    Misalnya:

    • Harry Potter route (London–Oxford–Skotlandia),

    • Game of Thrones route (Dubrovnik–Islandia–Irlandia Utara),

    • atau East Asia route (Tokyo–Seoul).

  2. Rangkaikan Kota Berdasarkan Peta, Bukan Hanya Hati
    Hati boleh pengen banyak, tapi logistik tetap penting. Cari jalur yang realistis:

    • urutkan kota berdasarkan rute penerbangan termurah,

    • cek musim (jangan mengejar salju Game of Thrones di saat negara tujuan sedang musim panas).

  3. Sisakan Waktu untuk “Tidak Ngapa-ngapain”
    Fan trip bukan tur ziarah yang harus mengunjungi semua tempat dalam satu kali jalan. Sisakan 1–2 hari di setiap kota untuk:

    • duduk di kafe,

    • menulis jurnal,

    • atau sekadar berjalan tanpa tujuan sambil membiarkan kota memperkenalkan dirinya pelan-pelan.

  4. Buat Anggaran yang Jujur
    Selain tiket dan penginapan, perhitungkan:

    • tiket masuk studio tour atau tur bertema film,

    • transport lokal (kereta, bus, subway),

    • biaya makan di tempat-tempat yang “sekalian fan service” (kafe, restoran, toko merchandise).

  5. Riset Budaya & Etika Lokal
    Beberapa lokasi syuting berada di daerah yang sensitif:

    • pemukiman penduduk,

    • lingkungan alam yang rentan,

    • situs sejarah penting.

    Baca dulu aturan lokal, hormati larangan, dan jangan memaksakan gaya foto hanya demi sosial media.

Etika Fan Tourism: Menjadi Tamu yang Baik di Dunia Orang Lain

Di balik segala euforia, ada pertanyaan penting: seberapa jauh kita boleh mengklaim tempat yang sebenarnya adalah rumah orang lain, hanya karena tempat itu pernah muncul di film favorit kita?

Jawabannya mungkin berbeda untuk setiap orang, tapi beberapa prinsip ini bisa jadi kompas:

  • Jangan merusak demi jejak.
    Coretan nama di tembok, ukiran di pohon, atau stiker di pintu rumah orang bukan “bukti sudah pernah ke sana”. Foto dan cerita sudah lebih dari cukup.

  • Jangan menginvasi privasi.
    Beberapa lokasi syuting berada di sekitar rumah penduduk atau area kerja orang. Kalau merasa “kok nggak enak ya kalau difoto?”, biasanya itu artinya memang jangan.

  • Belanja dan dukung lokal secukupnya.
    Kalau bisa, belilah makanan, suvenir, atau jasa pemandu lokal. Biarkan keberadaan fans juga membawa kebaikan ekonomi, bukan hanya keramaian.

  • Ingat bahwa tempat itu punya kehidupan sebelum dan sesudah film.
    Film hanyalah salah satu lapisan cerita dari banyaknya sejarah dan kisah yang menempel di sebuah kota.


Menghubungkan Fan Trip Global dengan Perjalanan Versi Lokal

Tidak semua orang bisa atau ingin langsung fan trip ke luar negeri. Itu wajar. Kabar baiknya: pengalaman yang kamu cari—rasa terhubung dengan dunia fiksi, rasa “pulang” ke cerita yang kamu cinta—juga bisa ditemukan di dalam negeri.

Kamu bisa mulai dari panduan lokasi syuting film ikonik di Indonesia untuk merancang fan trip yang lebih dekat dan ramah kantong. Ketika nanti kesempatan ke luar negeri datang, kamu sudah terbiasa merancang perjalanan yang digerakkan oleh cerita, bukan hanya oleh daftar “tempat wajib foto”.

Pada akhirnya, entah kamu berdiri di depan tembok Dubrovnik, di tengah savana Sumba, di perbukitan Hobbiton, atau di tangga sempit yang muncul tiga detik di sebuah anime, pertanyaannya tetap sama:

“Apa yang pengin kubawa pulang dari perjalanan ini, selain foto?”

Kalau jawabanmu menyentuh hal-hal seperti keberanian, rasa syukur, atau sekadar kemampuan untuk memandang hidup dengan mata yang sedikit lebih hangat… berarti fan trip-mu berhasil.

Daftar Referensi

    1. World Tourism Organization (UNWTO) & Netflix. (2021). Cultural Affinity and Screen Tourism: The Case of Internet Entertainment Services. (Laporan global yang mengulas bagaimana film/series mendorong screen tourism dan membentuk kedekatan budaya lintas negara.)

    2. Hobbiton™ Movie Set Tours. (t.t.). (Situs resmi tur lokasi syuting The Lord of the Rings dan The Hobbit di Matamata, Selandia Baru, lengkap dengan informasi pengalaman tur dan movie set sebagai destinasi wisata.)

    3. VisitBritain. (t.t.). UK Harry Potter Filming Locations & Attractions. (Panduan resmi pariwisata Inggris tentang lokasi syuting Harry Potter di seluruh Britain, termasuk kastil, kota, dan situs heritage yang bisa dikunjungi fans.)

    4. Air Transat / Experience Transat. (2023, 27 Mei). Step Into Westeros: Game of Thrones Filming Locations in Croatia. (Artikel travel yang bekerja sama dengan Croatian National Tourist Board, membahas lokasi syuting utama Game of Thrones di Split dan Dubrovnik beserta konteks sejarah dan pariwisatanya.)

    5. Korea Tourism Organization & TripZilla. (t.t.). 5D4N South Korea Itinerary for K-Drama Fans. (Itinerary resmi kolaboratif untuk penggemar K-Drama, mencakup Seoul, Jeju, Gangwon, dan Busan dengan fokus pada lokasi syuting drama populer dan cara mengaksesnya.)

Diadaptasi sebagai rujukan fan tourism & screen tourism


Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

✓ Link berhasil disalin!