Skip to main content

22 November Hari Apa? Hari Perhubungan Darat Nasional & Serunya Komunitas Transportasi Darat

Ketahui 22 November hari apa, sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional, dan peran komunitas pecinta bus serta railfans dalam menjaga budaya transportasi di Indonesia.

 |  Muhammad Fauzi Rizal  |  Artikel
Bus Transjakarta melintas di jalan pusat kota Jakarta
Bus Transjakarta berwarna biru-putih melintas di kawasan Gambir, Jakarta, menggambarkan wajah transportasi darat modern di kota besar Indonesia pada Hari Perhubungan Darat Nasional.

22 November hari apa, sih? Buat sebagian orang, tanggal ini mungkin cuma lewat begitu saja di kalender. Padahal, setiap 22 November kita punya momen penting: Hari Perhubungan Darat Nasional.

Dan yang menarik, di balik jalan raya, terminal, dan rel kereta yang kita lewati setiap hari, ada dunia lain yang penuh semangat: komunitas pecinta transportasi darat—dari busmania sampai railfans KRL.

Artikel ini mengajak kamu jalan-jalan sebentar ke dunia mereka. 🚍🚆

DAFTAR ISI

22 November Hari Apa?

Secara resmi, 22 November diperingati sebagai Hari Perhubungan Darat Nasional di Indonesia. Peringatan ini diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sejak tahun 1971 sebagai bentuk apresiasi untuk sektor transportasi darat yang jadi tulang punggung mobilitas masyarakat.

Tujuannya bukan sekadar seremoni, tapi mengingatkan kita bahwa:

  • tanpa jalan raya dan angkutan umum, aktivitas harian akan tersendat,

  • distribusi barang dan logistik akan jauh lebih rumit,

  • dan banyak perjalanan penting—dari mudik sampai wisata—hampir selalu melibatkan transportasi darat.

Menariknya, Hari Perhubungan Darat Nasional ini berbeda dengan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang diperingati tiap 17 September dan mencakup semua moda (darat, laut, udara, dan kereta api).


Kenapa Hari Perhubungan Darat Penting Buat Kita?

Kalau dipikir-pikir, hampir semua momen hidup kita pernah lewat di:

  • dalam angkot atau bus kota waktu berangkat sekolah,

  • bus antarkota saat merantau atau mudik,

  • KRL atau kereta jarak jauh ketika mengejar kuliah, kerja, atau sekadar healing akhir pekan.

Sektor ini bukan hanya tentang jalan dan kendaraan, tapi juga:

Jadi, wajar kalau kemudian muncul banyak orang yang merasa “jatuh cinta” dengan dunia ini—bukan cuma sebagai penumpang, tapi sebagai penggemar.


Dari Penumpang Biasa Jadi “Anak Komunitas”

Awalnya, semua orang sama: cuma ingin sampai tujuan dengan selamat. Tapi ada yang perhatiannya kelewat detail:

  • menghafal nama-nama PO bus,

  • tahu bedanya karoseri dan tipe sasis,

  • tahu kode rangkaian KRL hanya dari bentuk lampu depannya,

  • atau sengaja datang lebih awal ke stasiun demi memotret kereta lewat.

Dari rasa suka ini lahirlah berbagai komunitas:

  • komunitas penggemar bus (busmania),

  • komunitas pecinta kereta api dan KRL (railfans),

  • sampai grup-grup kecil yang fokus ke angkot, truk, atau moda tertentu.

Mereka bukan sekadar “fans garis keras”, tapi juga:

  • arsip hidup dunia transportasi,

  • sekaligus corong informasi untuk publik, apalagi di era media sosial.

Komunitas Pecinta Bus: Livery, Terminal, dan Kursi Favorit

Deretan bus Transjakarta di Terminal Senen Jakarta

Gambar: Deretan bus Transjakarta berhenti di jalurnya di Terminal Senen, Jakarta, menunjukkan suasana kesibukan terminal bus yang menjadi salah satu lokasi favorit penumpang dan komunitas pecinta bus.

Busmania di Berbagai Penjuru

Salah satu komunitas paling terkenal adalah BisMania Community, komunitas pencinta bus dengan anggota yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Komunitas seperti ini sudah eksis sejak awal 2000-an dan menjadi tempat berkumpulnya penggemar bus dari beragam latar belakang.

Topik obrolannya bisa sangat teknis:

  • desain livery dan warna bodi bus,

  • jenis karoseri yang dipakai,

  • mesin dan sasis favorit,

  • sampai kursi paling nyaman di tiap tipe bus.

Hunting Bus dan Kopdar di Terminal

Aktivitas khas busmania biasanya meliputi:

  • hunting foto dan video bus di jalur-jalur tertentu,

  • nongkrong di terminal atau pool bus untuk memotret dan ngobrol dengan sopir serta kru,

  • tur dan piknik bareng menggunakan bus, mengunjungi karoseri, atau main ke garasi operator.

Buat orang luar, mungkin ini terlihat “nggak penting”. Tapi buat mereka, ini cara:

  • mendokumentasikan sejarah dan perkembangan bus di Indonesia,

  • memberi apresiasi ke operator yang pelayanan dan keselamatannya baik,

  • memperkenalkan budaya naik bus yang nyaman dan menyenangkan.

Etika & Keselamatan Saat Hunting

Karena banyak aktivitas terjadi di pinggir jalan dan area terminal, komunitas busmania biasanya punya aturan tidak tertulis soal keselamatan:

  • tidak berdiri di titik yang mengganggu lalu lintas,

  • tidak memaksa sopir melakukan manuver berbahaya demi konten,

  • mengikuti arahan petugas terminal.

Hal-hal kecil seperti ini, kalau disuarakan terus oleh komunitas, bisa menjadi contoh baik bagi penggemar baru yang ikut nimbrung.


Komunitas Railfans: Tertib di Peron, Loyal di Balik Lensa

KRL Commuterline berhenti di peron stasiun Jakarta

Gambar: Rangkaian KRL Commuterline berhenti di sebuah stasiun di Jakarta, dengan peron dan area sekitar rel yang jelas terlihat, menggambarkan suasana sehari-hari pengguna KRL dan aktivitas railfans.

Kenapa KRL dan Kereta Api Begitu Memikat?

Bagi railfans, deru lokomotif, suara pintu KRL yang menutup, hingga pengumuman di stasiun punya sensasi tersendiri. Mereka kerap:

  • menghafal seri KRL dan lokomotif,

  • mencatat jadwal perjalanan,

  • sampai mencari tahu sejarah rangkaian tertentu.

Bukan cuma di Jabodetabek, komunitas pecinta kereta api juga hadir di banyak kota. Ada yang berkumpul dalam komunitas seperti Railfans Indonesia atau grup-grup pecinta kereta lain yang fokus pada jalur tertentu.

Spotting, Dokumentasi, dan Kolaborasi

Aktivitas railfans biasanya meliputi:

  • spotting dan memotret kereta di stasiun atau titik pandang legal,

  • membuat video edukasi di YouTube atau Instagram,

  • mengulas layanan dan fasilitas terbaru di stasiun.

Beberapa tahun terakhir, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan industri perkeretaapian mulai menggandeng komunitas railfans dalam berbagai kegiatan:

  • membantu kampanye keselamatan perjalanan dan sosialisasi aturan di stasiun,

  • terlibat dalam posko Lebaran untuk membantu mengarahkan penumpang,

  • ikut mempromosikan inovasi produk kereta buatan dalam negeri.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kehadiran komunitas bukan beban, tapi aset komunikasi publik yang penting.

Batas Aman di Rel dan Stasiun

Di sisi lain, komunitas railfans juga punya peran besar mengingatkan anggotanya agar:

  • tidak melanggar garis kuning di peron,

  • tidak turun ke rel hanya demi foto,

  • tidak menghalangi penumpang yang naik-turun kereta.

Contoh yang konsisten dari senior komunitas sangat berpengaruh untuk menekan perilaku berbahaya di kalangan penggemar baru.

Komunitas sebagai Duta Keselamatan dan Budaya Transportasi

Baik busmania maupun railfans memiliki modal penting:

  • basis massa yang solid,

  • jaringan komunitas di banyak kota,

  • dan akun media sosial dengan jangkauan besar.

Kalau mereka:

  • rutin membuat konten tentang cara naik bus atau KRL yang aman,

  • mengingatkan soal pentingnya helm, seatbelt, dan tertib rambu,

  • serta mengapresiasi operator yang taat aturan,

maka pesan keselamatan bisa menyebar dengan cara yang lebih santai, akrab, dan mudah dicerna.

Di sisi lain, komunitas juga kerap terlibat dalam:

  • kegiatan bakti sosial,

  • penggalangan bantuan ketika terjadi bencana di jalur mereka,

  • dan kampanye ramah lingkungan, misalnya mengajak orang lebih sering naik angkutan umum daripada kendaraan pribadi.

Sebagai pembaca, kamu juga bisa ikut bagian. Tidak harus gabung komunitas dulu; cukup mulai dari gaya berkendara dan berperilaku di jalan. Nantinya, ini bisa kamu dalami lebih jauh dalam artikel lain tentang kebiasaan kecil yang menyelamatkan nyawa di jalan.


Cara Sederhana Merayakan Hari Perhubungan Darat Nasional

Suasana interior KRL Commuterline di Jakarta

Gambar: Bagian dalam gerbong KRL Commuterline di Jakarta dengan deretan kursi dan penumpang, menggambarkan suasana perjalanan menggunakan transportasi umum yang nyaman untuk keluarga.

Kalau biasanya peringatan hari-hari nasional terasa jauh dari kehidupan pribadi, Hari Perhubungan Darat Nasional justru sangat dekat dengan keseharian. Beberapa ide sederhana:

  1. Naik transportasi umum untuk satu perjalanan penting hari ini
    Misalnya, ajak keluarga mencoba bus antarkota, BRT, atau KRL ke destinasi wisata dekat rumah. Sekalian ajari anak:

    • cara antre yang benar,

    • cara menjaga barang bawaan,

    • dan bagaimana menghormati penumpang lain.

  2. Dokumentasikan perjalananmu dengan cara positif
    Bukan hanya foto aesthetic, tapi juga:

    • tunjukkan contoh penumpang yang tertib,

    • highlight sopir atau petugas yang ramah,

    • berikan apresiasi ke operator yang menjaga kebersihan dan keselamatan.

  3. Ikut kampanye komunitas
    Banyak komunitas bus dan railfans yang menggelar:

    • postingan bertema khusus di tanggal 22 November,

    • diskusi online soal sejarah transportasi darat,

    • atau kopdar kecil di terminal dan stasiun (dengan tetap mematuhi aturan setempat).

  4. Evaluasi kebiasaan berkendara sendiri
    Jadikan tanggal 22 November sebagai pengingat tahunan:

    • apakah kita masih sering main HP saat berkendara?

    • sudah disiplin pakai helm dan seatbelt?

    • sudah menghargai pejalan kaki dan pengguna jalan lain?

Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini, kalau dilakukan banyak orang, bisa jadi kontribusi nyata untuk membuat jalan raya kita lebih manusiawi.

22 November, Komunitas, dan Kebaikan Kecil di Jalan

Jadi, kalau ada yang bertanya “22 November hari apa?”, sekarang kamu bisa menjawab dengan lebih mantap:
tanggal ini adalah Hari Perhubungan Darat Nasional, momen untuk mengapresiasi semua pihak yang membuat kita bisa bergerak—dari sopir bus malam sampai petugas KRL di stasiun kecil.

Di baliknya, ada komunitas-komunitas yang:

  • menjaga kenangan tentang bus dan kereta,

  • mengedukasi publik lewat konten dan kegiatan,

  • dan pelan-pelan mengubah budaya kita dalam menggunakan transportasi umum.

Sebagai penumpang biasa, kita mungkin tidak punya akun komunitas dengan puluhan ribu anggota. Tapi kita tetap bisa ikut merayakan, minimal dengan:

  • lebih bijak di jalan,

  • lebih tertib di terminal dan stasiun,

  • dan lebih menghargai para pekerja transportasi.

Karena pada akhirnya, perhubungan darat bukan hanya soal kendaraan dan infrastruktur, tapi juga soal cara kita saling menjaga di ruang bernama jalan raya.


Referensi

  • Kominfo Batam – “Hari Perhubungan Darat Nasional”

  • RRI – “Mengenal Hari Perhubungan Darat Nasional”

  • Jurnal Gaya – “Hari Perhubungan Darat Nasional Tiap 22 November: Menilik Sejarah dan Peran Vital Transportasi di Bumi Pertiwi”

  • detikcom – “22 November Memperingati Hari Apa? Ini Penjelasannya”

  • Good News From Indonesia – “Bismania Community, Wadah Perkumpulan Para Pencinta Bus”

  • McEasy – “Fakta Menarik Busmania”

  • Kompas – “KAI Apresiasi Peran Komunitas Railfans di Seluruh Wilayah”

  • PT INKA (Persero) – “Sinergi dengan Komunitas Railfans Indonesia”


Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

✓ Link berhasil disalin!