Skip to main content
Ilustrasi Pekerja WFH

🏠 Diteliti 4 Tahun, Hasilnya Jelas Banget: WFH Bikin Kita Lebih Happy! 😊

Seiring remote work yang makin jadi hal biasa buat kita, perdebatan soal untung ruginya juga terus berkembang. Nah, ada studi keren nih dari peneliti di Australia yang nunjukkin bukti kuat kalau kerja dari rumah itu nggak cuma naikin kesehatan mental kita, tapi juga ningkatin overall well-being kita secara keseluruhan.Yuk, kita bedah lebih dalam apa aja yang ditemuin para peneliti ini dan gimana hal ini ngubah cara kita mikir soal kerja.


DAFTAR ISI

Gimana Remote Work Ngubah Hidup Kita Jadi Lebih Baik? ✨

Sebelum pandemi, sedikit banget orang yang nyangka kalau work from home (WFH) bakal jadi kebiasaan jutaan orang. Tapi, pas COVID-19 maksa perusahaan buat adaptasi cepet, banyak pekerja ngerasain kalau WFH itu bukan cuma solusi sementara — tapi sesuatu yang bisa fundamental banget ngubah cara mereka hidup dan kerja. Peneliti dari University of South Australia udah mulai studi soal work-life balance ini jauh sebelum pandemi, dan pas krisis global melanda, mereka bisa langsung ngeliat gimana kebiasaan kerja itu berubah.

Hasil awal studi nunjukkin kalau orang yang WFH itu tidur lebih banyak — rata-rata hampir setengah jam lebih — tapi juga minum alkohol lebih banyak. Eits, tapi manfaatnya nggak cuma itu. Seiring waktu, studi ini nemuin kalau punya fleksibilitas buat kerja dari rumah itu ngasih efek positif ke kesehatan fisik maupun mental orang. Tren ini juga nggak terbatas di usia, ras, atau status sosial ekonomi tertentu — semua orang kayaknya ngerasain manfaat dari opsi WFH ini.

Tahukah kamu? Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association pada tahun 2021 menemukan bahwa pekerja remote melaporkan tingkat kepuasan kerja yang jauh lebih tinggi dan stres yang berkurang dibandingkan dengan rekan kerja mereka di kantor¹.

Hemat Waktu: Kurang Nge-Commute Berarti Lebih Sehat! 🧘‍♀️

Salah satu perubahan paling signifikan adalah waktu yang dihemat karena nggak perlu commute. Orang Australia, contohnya, ngabisin rata-rata 4,5 jam per minggu cuma buat pulang-pergi kerja. Waktu yang dihemat itu sekarang bisa dipake buat aktivitas yang lebih sehat, kayak olahraga, masak makanan bergizi, atau sekadar quality time sama keluarga.

Yang paling menonjol dari penelitian ini adalah seberapa besar orang menghargai jam tambahan ini buat diri mereka sendiri. Faktanya, 33% responden pake waktu ini buat aktivitas santai, yang ujungnya bikin aktivitas fisik mereka nambah dan perilaku sedentary (mager) berkurang. Ini situasi yang win-win: waktu yang lebih sedikit dihabisin buat macet-macetan berarti lebih banyak waktu buat kebiasaan sehat dan relaksasi.

Menariknya, waktu ekstra ini juga ningkatin kebiasaan makan orang. Punya akses ke dapur sendiri bikin orang lebih mungkin buat makan makanan yang seimbang. Studi ini nemuin peningkatan konsumsi buah, sayur, dan produk susu, barengan sama naiknya masakan rumahan. Walaupun beberapa peserta emang lebih sering ngemil, kualitas makanan mereka secara keseluruhan ningkat, yang ngedukung ide kalau WFH bisa ngebantu ngembangin kebiasaan yang lebih sehat.

Tahukah kamu? Menurut laporan Australian Bureau of Statistics tahun 2020, remote work telah menyebabkan peningkatan 20% dalam aktivitas fisik di kalangan pekerja Australia dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi².

Hubungan Antara WFH dan Produktivitas yang Lebih Tinggi 🚀

Sekarang, yuk kita bahas salah satu kekhawatiran terbesar soal WFH: produktivitas. Bertahun-tahun, para employer khawatir kalau WFH bakal bikin output menurun. Mereka beralasan, tanpa pengawasan langsung dari manager, karyawan bakal gampang distract atau males. Tapi, penelitian ini nunjukkin cerita yang beda.

Meskipun ada yang bilang kalau remote work bisa bikin komunikasi tim melemah atau ngurangin koneksi sama kolega, bukti nunjukkin fakta kalau, rata-rata, pekerja remote itu lebih produktif. Buat kebanyakan orang, berada di lingkungan yang nyaman dengan sedikit gangguan bikin mereka bisa fokus lebih baik dan nyelesain tugas lebih efisien. Menurut studi ini, karyawan yang ngerasa didukung sama perusahaan mereka sangat mungkin ngalamin peningkatan level produktivitas.

Berbanding terbalik dengan asumsi kalau pekerja remote itu males-malesan, kenyataannya banyak pekerja yang bangga sama pekerjaan mereka dan pengen ngasilin kerjaan yang berkualitas. Dengan lebih sedikit gangguan dari dinamika kantor, banyak karyawan ngerasa mereka bisa kerja lebih efektif di ketenangan lingkungan rumah mereka.

Tahukah kamu? Sebuah survei tahun 2021 oleh Buffer mengungkapkan bahwa 32% pekerja remote merasa bahwa jadwal fleksibel dan otonomi secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja mereka secara keseluruhan³.

Masa Depan Kerja: Merangkul Fleksibilitas! 🌈

Apa yang bikin studi ini jelas banget adalah kalau remote work itu bukan cuma tren — ini pergeseran signifikan dalam cara kita ngeliat tempat kerja. Ini memang bukan solusi yang one-size-fits-all, tapi nawarin fleksibilitas itu kunci buat ningkatin kepuasan karyawan, kesehatan, dan produktivitas. Mau itu fully remote atau model hybrid, fleksibilitas buat WFH ngasih karyawan kontrol lebih atas work-life balance mereka, yang ujungnya bikin pekerja lebih happy dan lebih engaged.

Seiring dunia yang terus ngadopsi remote work, perusahaan harus ngakuin kebutuhan dan gaya hidup karyawan yang beragam. Meskipun WFH mungkin nggak cocok buat semua orang, ini nawarin alternatif berharga yang bisa ngedukung lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel.

Temuan studi ini ngarahin kita ke masa depan di mana kerja nggak lagi terbatas pada struktur kantor yang kaku. Dengan lebih banyak kebebasan, karyawan bisa nyiptain keseimbangan ideal yang ngedukung well-being dan produktivitas. Pergeseran ke remote work mungkin nggak terduga, tapi kayak yang ditunjukin hasil ini, ini bisa ngebentuk masa depan kerja secara positif buat semua orang yang terlibat.


Rujukan:

  1. Remote Work and Mental Health: Benefits and Challenges.”
  2. The Impact of Remote Work on Health and Well-Being in Australia.”
  3. State of Remote Work 2021: Productivity and Flexibility.”

 

Sumber: Brian Foster (6 Juli 2025).

 

Tebejowo.com didukung oleh pembaca. Kami mungkin memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Untuk kolaborasi, sponsorship, hingga kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597.

Ikuti juga kami di Google News untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru dari gawai Anda.

 

Work from home